Powered By Blogger

Rabu, 31 Oktober 2012

TANDA-TANDA DATANGNYA HARI QIYAMAT
Oleh: salimatin fikriyah*

                
     Qiamat merupakan hari yang paling di takuti oleh seluruh umat manusia di dunia.namun sebagian ada                
 Umat manusia yang menganggap bahwa qiyamat itu tidak ada.
                    Namun allah sudah menentukan bahwa hari qiyamat itu akan terjadi.allah telah berkehendak, bahwa   sebelum hari kiamat akan terjadi peristiwa- peristiwa yang harus kita waspadai.
  *peristiwa yang menunjukkan dekatnya datangnya hari kiamat ada 2 yaitu:
   
 1.Qiyamat shughra: di tandai dengan pecahnya bulan pada zaman nabi muhammad saw masih hidup.di zaman ter-
    sebut, banyak orang saling men fitnah antar saudara. Dan jarang sekali orang ingat pada perintah allah.banyak
    orang yang bercerai dll.
 2.Qiyamat kubra: pada tanda-tanda ini seluruh dunia akan mengalami 10 peristiwa/ perkara yaitu:
 a. keluarnya dajjal
 b.munculnya imam mahdi.
 c.turunnya nabi isa.
 d.keluarnya ya’juj ma’juj
 e.matahari akan terbit dari barat
 f.keluarnya dabbah
 g.menyebarnya asap
 h. hilangnya al-qur’an
 i. rusaknya ka’bah
 j.keluarnya angin halus
 hingga keluarnya api dan di susul dengan rusaknya segala ciptaan Allah SWT.

 A.dajjal.
lahir pada zaman nabi muhammad saw.
      Dari bangsa arab di panggilnya ibnu shayyad / ibnu shaid,sedangkan dalam hadits nabawi di panggil dengan sebutan    dajjal , yang artinya seorang pembohong. Dajjal lahir dengan ukuran yang tidak wajar, tidak seperti bayi yang lahir pada umumnya. Rambut dajjal kaku menyerupai sapu lidi. Salah satu dari matanya polos, di antara kedua matanya terdapat tulisan (kafir) dalam bahasa arab dan di bawahnya terdapat tulisan yang artinya:beruntung orang yang mengingkari dajjal dan celaka pada orang yang taat pada dajjal. Dan sampai sekarang dajjal masih hidup hingga datangnya hari qiyamat,umur dajjal kurang lebih 1300 th.
      Saat itu nanti dajjal akan keluar dari khurasan, yaitu salah satu kota yang terdapat di iran. Pada waktu dajjal terlepas dari rantai besar yang mengikat tubuhnya, tinggi dajjal hanya 10 dzira’ (kira-kira 10 m). dia akan bertingkah laku layaknya seorang yang sholeh,lama kelamaan dia akan mengaku menjadi nabi sampai akhirnya jika dajjal sudah berjalan sampai khallah yaitu jalan antara iraq dan syam, dia menggembar-ngemborkan bahwa dirinya adalah tuhan yang bisa menghidupkan dan mematikan seluruh makhluk hidup di dunia. Saat dajjal mengaku bahwa dirinyaq adalah tuhan saat itu juga tubuh dajjal menjadi lebih sangat besar, bahkan lautan yang dalam sekalipun hanya sebatas pinggangnya saja.
      Dajjal akan menjelajah selama 40 hari, dan 40 hari tersebut sama dengan 14 bulan lebih 14 hari dan selama itu pula orang muslim muslimat masih berkewajiban menjalankan sholat lima waktu dalam sehari.


 B. munculnya imam mahdi.
            Ketika dajjal sedang menfitnah semua manusia, pada saat itu terdengar suara tanpa rupa yang bisa di dengar oleh seluruh manusia di dunia, yang mengatakan bahwa imam mahdi sudah berada di kota mekkah. Dan orang-orang berdesak-desakan ingin menyaksikan wujud dari imam mahdi yang muncul dari alam ghaib.
             Seluruh dunia menjadi makmur dan tentram ketika datangnya imam mahdi di bumi. Imam mahdi berada di bumi dengan mengikuti syari’atnya nabi muhammad SAW dan imam mahdi memerintah di bumi tidak lebih dari 10 tahun.

                    
 C. turunnya nabi isa as                                                                                                                                                                                                                                                                            ....          Nabi isa turun ke bumi dan sampai pada menara putih yang berada di timur kota damaskus. Dan imam mahdi bertemu dengan nabi isa di masjid jami’ bani umayyah yang berada di kota damaskus.
              Nabi isa di turunkan ke bumi untuk memerangi dajjal dan untuk melaksanakan perang sabil seperti yang di lakukan imam mahdi yang membantu nabi isa pada waktu itu adalah para malaikat dan 4 jin islam.
              Di zaman nabi isa nanti sama saja dengan zaman imam mahdi, Tidak ada agama kecuali islam. Dan tidak ada yang di sembah kecuali ALLAH SWT.  Meninggal orang yang berperilaku tidak baik, berhenti banyaknya fitnah, tidak ada marabahaya, tidak ada pelacur, tidak ada riba, tidak ada orang yang berperilaku slenge’an, semua orang merasa senang dan damai, ada di laut dan daratan orang-orang suka pari, tidak ada orang miskin, tidak ada zakat, tidak ada orang yang minum miras.
              Di zaman nabi isa nanti, ahli langit ahli bumi, ikan laut dan hewan buruan, semuanya akan ridho dengan perintahnya nabi isa. Burung wulung tidak mau memakan mangsanya. Macan bisa berkumpul dengan kambing. Dan kejadian anih lainnya.dan cahaya islam bergemilang, berkobar-kobar di seluruh dunia. Angin shoba bilir. Suasananya sejuk tentram. Mengungguli zaman katirtan. Sampai ada orang melihat mayyit berbicara,”kalau memang kalian itu hidup lagi akan merasakan senangnya hidup ada di zaman yang kita alami ini”. Seperti tadi sampai 40 tahun.

D. keluarnya ya’juj ma’juj
            
           ya’juj ma’juj adalah seorang manusia asal dari turki, anak dari sanaf  bin yafits bin nuh as.
           Sifat ya’juj ma’juj itu ada 3 macam: ada yang seperti lebah yang tingginya 120 hasta, ada lagi yang kupingnya sangat besar, kalau tidur kuping yang satu di gunakan untuk selimut dan yang satunya lagi di gunakan untuk alas tempat tidur.ada lagi yang tingginya kurang lebih hanya satu jengkal. Jumlah dari ya’juj ma’juj itu lebih banyak dari manusia.
           Dari sekian banyak ya’juj ma’juj itu, tidak ada satupun yang beriman kepada ALLAH SWT. Pekerjaannya hanya merusak, tidak ada tempat yang di anggap luas. Dan ya’juj ma’juj tidak akan mati sebelum mempunyai anak sebanyak 1000. dan kalau ada yang mati bangkainya tidak di kuburkan. Ya’juj ma’juj sering dan suka meminum air bengawan sakihun dan bengawan jakihun dan telaga thobariyyah. Dalam satu hari ya’juj ma’juj bisa menghabiskan nya. Manusia juga banyak yang meninggal sebab terkena jemparingnya/ kelakuannya ya’juj ma’juj.
           Ya’juj ma’juj tidak akan mengajak manusia ke jalan yang salah, namun pekerjaannya di bumi adalah merusak seluru isi yang ada di bumi. Tetapi ada 4 tempat yang tidak bisa di masuki oleh ya’juj ma’juj yaitu:makkah, baitiul muqoddas, madinah dan gunung tur. 4 tempat tersebut telah di jaga oleh malaikat sehingga ya’juj ma’juj tidak bisa memasukinya.
           Dan nanti, ya’juj ma’juj mati berkat do’a nabi isa, lalu allah menurunkan ulat-ult untuk menggerogoti leher ya’juj ma’juj.
           Pada pendapat muayat lain mengatakan bahwa ya’juj ma’juj mati karena diterpa oleh angin puyuh yang membinasahkan/mematikan ya’juj ma’juj yang jumlahnya sangat banyak itu, hanya dalam kurung waktu 1 jam.dan tidak ada satupun ya’juj ma’juj yang tersisa.
           Dan sampai sekarang ya’juj ma’juj masih bertempat di dalam jurang yang tingginya 150 hasta. Yang di apit oleh gununng amlas dan gunung munqotik.
          
 E.terbitnya matahari dari barat dan tertutupnya pintu surga

          Sepeninggalnya nabi isa as dunia menjadi gelap gulita kira-kira selama satu hari dua malam matahari tidak muncul. Yang melihat pertama kali adalah orang yang ahli tahajjud. Pada saat itu seluruh manusia menangis dan bingung juga mengungsi di masjid, karena pada saat itu manusia sudah tau bahwa dunia akan qiyamat.
          Pada saat itu matahari dan bulan berkumpul dalam 1 tempat di bawah arsy dan bersujud kepada allah swt. Setelah keduanya selesai bersujud kepada allah, lalu keluar secara bersama- sama dari sebelah barat dan  bersamaan dengan itu terdengar suara tanpa rupa dari langit dengan bahasa arab yang artinya:ingatlah sesungguhnya matahari telah terbit dari barat.
          Sekiranya matahari sudah berjalan sampai tengah(masuknya waktu dzuhur) kemudian kembali lagi ke arah barat dan masuk ke pintu taubat, saat itu juga pintu taubat telah tertutup. Tertutupnya pintu taubat tersebut pada waktu maghrib.



          






 F. keluarnya dabbah

          Dabbah adalah hewan yang juga di sebut dalam bahasa arab sahab. Berkaki empat. Mempunyai dua sayap dan dua bulu iga. Wajah nya seperti manusia, kepalanya seperti kepala sapi, matanya seperti mata babi, telinganya seperti telinga gajah, dadanya seperti macan dalam bahasa jawa(macan kimbong), badannya kalau berjalan pelan-pelan seperti macan tutul. Dabbah membawa tongkatnya nabi musa as dan memakai cincinnya nabi sulaiman as. Tingginya dabbah 60 hasta.bisa bicara seperti manusia, dan orang yang berlari akan di cekal oleh dabbah dan pasti jatuh.
           Tugas dabbah yaitu memberi cap pada wajah manusia. Yang mu’min di cap mu’min, pada saat itu juga wajahnya akan bersinar. Dan yang kafir di cap kafir dan pada saat itu juga wajahnya berubah menjadi gelap. Cap tersebut tidak bisa hilang sampai datangnya hari qiyamat. Dabbah keluar dari jurang tihamah dekat dengan pal hijau dua.di saat itu juga bumi akan membelah menjadi dua/ retak.

 G. menyebarnya asap/ mubaling beluk.

           Beluk bisa disebut juga duhon. Keluarnya asap yaitu setelah keluarnya dabbah. Kejadian ini termasuk setengah dari alamat kubro. Asap tadi keluar dari hidung, mata, kuping dan duburnya orang kafir.
           Keluarnya asap tersebut akan berlangsung selama 40 hari.

 H. hilangnya al-qur’an

            Di hari hilangnya al qur’an besok, kitab al-qur’an yang berjumlah 30 juz hanya tinggal wujud kertas halus tanpa ada tulisannya. Dan orang-orang yang tadinya hafal al-qur’an dan juga ahli tulis al-qur’an dan juga orang-orang yang suka membaca al-qur’an semuanya akan lupa bacaan –bacaan dari ayat al-qur’an.

 I. rusaknya ka’bah
  
             Suatu hari nanti ka’bah akan di rusak / di rubuhkan oleh bangsa khabsy(ethiopia).
             Wajib di ingat-ingat:jika sewaktu-waktu ka’bah sudah di rusak oleh bangsa khabsy(ethiopia), maka orang mu’min wajib sholat menghadap bekas bangunan ka’bah. Dan wajib thowaf di sekelilig bekas bangunan ka’bah.

 J. keluarnya angin halus

             Di sebutkan dalam bahasa arab (hamis nashoikhuddiniyyah):dalam bahasa arab di sebut(rikhu baridah) yang artinya:angin yang dingin /hawa yang dingin. Ada lagi bangsa arab yang menyebutkan(rikhutthoyyibah)yang artinya:angin halus/ angin seribit, ada lagi yang mengartikan:bau yang sangat harum.
             Telah disebutkan dari kata-kata di atas , maka besok ketika ada angin halus akan di sertai juga dengan bau yang sangat harum.
             Ketika ada angin halus dan bau yang harum maka orang-orang mu’min baik laki-laki maupun perempuan dan walaupun di apit oleh gunungpun semua akan mati karena menghirup angin halus tersebut.

 *Demikian tadi sekilas cerita tentang tanda-tanda datangnya hari qiyamat, semoga kita tetap pada perlindungannya dan ridhonya, dan semoga kelak jika kita meninggak dalam keadaan khusnul khotimah. Amin ………..*  
     
          



                              sekian
























Wiridan Tengah Malam


Sumber
K.H Afifuddin

بسم الله الرحمن الرحيم
 -  أَشْهَدُ أَنْ لااِلَهَ إَلا الله وَحْدَهُ لا شَرِيْكَ لَهُ,لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِى
     وَيُمِيْتُ وَهُوَعَلى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْر ×٧
 -  أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْم َ الَّذِىْ لاإلهَ إلا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُوْمُ وَاَتُوْبُ إِلَيْكَ ×٧
 -  بسم الله الرحمن الرحيم . × ٢١
 -  الْحمد للهِ رَبِّ الْعَا لِمِيْنَ.أَلرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ. مَالِكِ يَوْمِ الدِّ يْنَ. إِيَّاكَ
     نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِيْنَ. إِهْدِنَا الصِّراَطَ الْمُسْتَقِيْمَ .صِرأَطَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ
    عَلَيْهِمْ غَيْرِالمَغضُوْبِ وَلا الضَّالِيْنَ . × ٢١
 -  أَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِدِنَا مُحَمَّدٍ الْفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ وَالْخَاتِمِ
     لِمَا سَبَقَ وَنَاصِرِالْحَقَّ بِالْحَقِّ وَالْهَادِىْ إِلَى صِراطِكَ الْمُسْتَقِيْم وَعَلى
     الِهِ وَصَحْبِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْداَرِهِ الْعَظِيْمِ.× ٢١
 -  أَلَمْ نَشْرَحْ لَكَ صَدْرَكَ  .وَوَضَعْناَ عَنْكَ وِزْرَكَ.  أَلَّذِىْ أَنْقَضَ ظَهْرَكَ.
     وَرَفَعْناَ لَكَ ذِكْرَكَ .فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْراً. إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْراً .
     فَاِذاَ فَرَغْتَ فَا نْصَبْ . وَاِلى رَبَّكَ فَارْغَبْ  ×٩
 -  رَبِّ اِسْرَحْ لى صَدْرِىْ وَيَسِّرلى أَمْرِىْ وَاحْللْ عُقْدَةً مِنْ لِسَان
    يَفْقَهُوْا قَوْلى .×٣
-  لاَحَوْلَ وَلاَ قُوَّة الاَّ با اللهِ العَلىِ العظيمِ.× ١٠٠
 -  سُبْحَا نَ الله .  ×  ١٠٠
 -  أَسْتَغفِرُاللهَ الْعَظيم  × ١٠٠
-  صَلَى الله عَلى محمدٍ يَارَسُولُ اللهِ , الله أكبر. ×  ١
 -  يَا لَطِيْفُ × ١٠٠
 -  يَا غَفَّا رْ × ١٠٠
 -  سَلاَمُ يَا مُؤْ مِنيْنَ. ×٧ 
 -  اِلَهىِ أَعْطِىْ هَذَا ا لْعَبْدَ الضَّعِيْفِ مَا فِيْهِ رِضَاكَ . الفا تحه.×٣

Makalah Thoriqoh Maulawiyah


Makalah Tarekat Maulawiyah Dan Perkembanganya di Dunia Islam

A.    Pengertian dan Biografi Pendiri
Tarekat (thariqah), yang secara harfiyah berarti jalan kecil, yang memiliki dua pengertian yang berbeda, tapi tetap berhubungan. Yang pertama, tarekat dimengerti sebagai perjalanan spiritual menuju Tuhan. Yang kedua, tarekat dipahami sebagai “persaudaraan“ atau ordo spiritual yang biasanya merupakan perkumpulan spiritual yang dipimpin oleh seorang guru (mursyid), dan para khalifahnya.
Nama maulawiyah berasal dari kata “Maulana”, (guru kami atau our master) yaitu gelar yang diberikan murid-muridnya kepada seorang “sufi penyair Persia terbesar sepanjang masa”, Muhammad Jalal al-Din Rumi (w. 1273). Oleh karena itu, jelas bahwa Rumi adalah pendiri tarekat ini, yang didirikan sekitar 15 tahun terakhir hidup Rumi.[1]
Tarekat Maulawiyah adalah tarekat yang didirikan oleh Maulawi Jalaluddin Ar-Rumi yang meninggal di Anatolia, Turki. Dzikirnya disertai tarian mistik dengan cara keadaan tidak sadar, agar dapat bersatu dengan tuhan. Penganut-penganutnya bersifat pengasih dan tidak mengharapkan kepentingan diri sendiri, serta hidup sederhana menjadi teladan bagi orang lain.[2]
Nama asli Rumi adalah Jalal Al-Din Muhammad, tetapi kemudian dia lebih dikenal sebagai Maulana Jalal Al-Din Rumi atau Rumi saja. Beberapa sarjana barat telah memujinya sebagai "penyair sufi yang paling menonjol yang pernah dihasilkan persia", bahkan ada yang menyebutnya "penyair mistik terbesar/teragung sepanjang masa".
Mawlana lahir di kota Balkh (Afganistan sekarang) pada tanggal 6 Robi'al Awwal atau 30 September 1207. dari pihak ayah ia keturunan kholifah Abu Bakar Shiddiq. Sedangkan dari pihak ibu, Ali bin Abi Tholib. Kira-kira usia 12 tahun ia bersama keluarganya diam-diam meninggalkan kampung halamannya untuk beribadah haji dan tidak kembali karena ayah Rumi, Baha'al-Din Walad telah mendengar tentang invasi Mongol ke kota Balkh. Kota pertama yang dikunjungi adalah Nisyapur. Di sini Rumi bertemu dengan Farid al-Din Aththar seorang sufi penyair terkenal yang menyerahkan salinan bukunya yang berjudul Asrar Nameh (Buku tentang rahasia).
Dari Nisyapur keluarga Rumi pergi ke Baghdad di mana mereka mendengar berita penyergapan kota Balkh oleh Jengis Khan. Pada tahun 1220 Baha'al-Din Walad berangkat menuju kota Makkah untuk menunaikan ibadah haji. Kemudian diteruskan ke Damaskus, siria, dan Malatia (Melitene). Dari meletine mereka menuju ke Armenia, kemudian ke Zaranda sebelah tenggara Konya. Di sini Rumi menikah dengan Jawhar Khatun putri Lala Syarif al-Din pada usia 18 tahun. Pada tahun 1228 ia dan keluarganya pindah ke Konya setelah dapat undangan dari sultan 'Ala al-Din Kayqabad. Di sini Baha'al-Din Walad sangat dihormati oleh sultan dan menjadi pembimbing spiritualnya. Bahkan sang penguasa memberinya gelar kehormatan "Sultan al-ulama (rajanya para ulama)". Baha'al-Din Walad, sang guru dan da'i kondang ini memperoleh ketenaran dan posisi terhormat hingga wafat pada tahun 1230.
Setelah ayahnya meninggal, Rumi mengambil posisi ayahnya sebagai penasehat para ulama konya dan murid-murid ayahnya. Dan kurang lebih satu tahun dari kematian ayahnya, atas anjuran gurunya Burhan al-Din Rumi meneruskan pendidikannya di Aleppo dan mengunjungi beberapa madrasah yang dibangun oleh al- Malik al-Zhahir. Dari sini ia pindah ke Damaskus dan mempunyai kesempatan emas untuk bercakap dengan tokoh-tokoh besar, seperti Muhy al-Din bin 'Arabi, Sa'ad al-Din Al-Hamawi, Utsman Al-Rumi, Awhad al-Din bin Arabi, dan Shadr al-Din al-Qunyawi. Pada tahun 1236 Rumi kembali ke Konya dan menyibukkan diri dengan menuntut ilmu dan memberikan bimbingan spiritual sampai gurunya meninggal dunia pada tahun 1241.[3]
 Selama bertahun-tahun Rumi menikmati popularitasnya yang tinggi dan menempati posisi yang sangat dihormati sebagai seorang pemimpin. Tetapi pada tahun 1244 seorang Darwisy misterius, Syams al-Din Tabrizi datang ke Konya dan menjumpai Rumi. Perjumpaan ini telah mengubah Rumi dari seorang Teolog terkemuka menjadi seorang penyair mistik yang sangat terkenal. Karena kuatnya pesona kepribadian Syams, Rumi lebih memilih meninggalkan kegiatannya sebagai guru dan da'i profesional untuk mengabdikan diri kepada Syams yang kini menjadi guru spiritualnya, dan untuk memperkuat ikatannya untuk beberapa waktu mereka tidak pernah terpisah. Tetapi keadaan ini membuat murid-murid Rumi marah dan cemburu karena tidak mendapat bimbingan spiritual akibatnya mereka menyerang Syams dengan kekerasan dan ancaman, sehingga ia meninggalkan Rumi menuju Damaskus.
Perpisahan ini dirasa menyakitkan oleh Rumi dan menghunjam perasaan begitu mendalam.. karena itu ia mengutus anaknya sultan Walad untuk memohon Syams agar kembali ke Konya. Rumi bahagia bisa jumpa lagi dengan sang guru, akibatnya apa yang terjadi terulang kembali. Tentunya murid-murid Rumi menjadi marah karena cemburu dan membenci sekali lagi syams dengan lebih hebat lagi dari sebelumnya. Situasi ini mendorong syams untuk mencari perlindungan ke Damaskus. Kemudian Rumi mencari sendiri ke Damaskus tetapi itu tidak berhasildan kembali ke Konya dengan tangan hampa.
Sebagai tanda cintanya kepada Tabrizi, Rumi kemudian menulis kumpulan puisi yang kemudian dikenal dengan Divan-e Shams-e Tabrizi.[4]
Kenapa aku harus mencari?
Aku sama dengannya
Jiwanya berbicara kepadaku
Yang kucari adalah diriku sendiri!
Sepuluh tahun setelah kematian Tabrizi, Rumi kemudian menggubah ghazal [puisi cinta] yang dikumpulkan dalam Divan-e Kabir atau Diwan Agung.
Cinta dan keindahan membuat ajaran Rumi berbeda dengan aliran tarekat lain. Sejumlah tarekat saat itu lebih banyak berkonsentrasi untuk menyempurnakan diri menuju insan kamil lewat ibadah, wirid, atau menyodorkan faham ketauhidan baru. Penyatuan diri dengan Tuhan [wihdatul wujud] yang berkembang berabad-abad sebelum Rumi di Bagdad adalah salah satu cara pencapaian menuju Tuhan yang tidak dipilih Rumi.
Sebagai seorang hakim yang paham syariat, Rumi tidak memasukkan dirinya dalam ritual yang kontroversial. Dan sebagai seorang seniman, ia memiliki cara sendiri dalam mencapai kesempurnaan dalam beragama tanpa harus menjadi ekstrem. Ia memanfaatkan puisi, musik dari seruling dan gitar [rebab] untuk mengiringi dzikir. Cara ini kemudian dikenal dengan sema’ yang berarti mendengar. Dengan arti yang sedikit berbeda, pesantren-pesantren di Jawa memiliki ritual bernama semaan.[5]
Setelah kembali ke Konya, Rumi mendirikan Tarekatnya sendiri, kira-kira 15 tahun setelah itu kesehatan Rumi menurun dan tak lama kemudian ia sakit. Akhirnya pada hari minggu tanggal 16 Desember 1273  mawlana Rumi menghembuskan nafasnya yang terakhir di kota Konya. Rumi meninggal dan dikubur dalam Kubah Hijau [Qubat-ul-Azra’] yang bertuliskan “Saat kami meninggal, jangan cari kuburan kami di tanah, tapi carilah di hati manusia.” Namun ritual sema’ itu tak ikut mati. Para pengikutnya, terutama anaknya, Sultan Veled Celebi, melembagakan ajaran itu dalam tarekat bernama Mawlawiyah atau Mevleviye.

B. Pokok Pemikiran Tarekat Maulawiyah
Ajaran-ajaran Rumi ini, pada dasarnya dapat dirangkum dalam trilogi metafisik, yaitu  Tuhan, Alam dan Manusia.[6]
1.      Ajaran Maulana Rumi tentang Tuhan
Pada gilirannya telah dikembangkan dari pernyataan Al-Quran sendiri yang menyatakan bahwa Tuhan adalah “Yang Awal, Yang Akhir, Yang Lahir, Yang Batin”. Tuhan “Yang Awal” bagi Rumi, berarti bahwa Ia adalah sumber yang dari-Nya segala sesuatu berasal. Semua manusia yang tinggal di bumi ini berasal dari Tuhan, walaupun kini ia telah melakukan perjalanan atau pengembaraannya yang jauh. Begitu jauhnya mereka mengembara, sehingga banyak diantara manusia yang melupakan Tuhannya.
Beralih kepada Tuhan sebagai “Yang Akhir”. Ini diartikan sebagai tempat kembali segala yang ada di dunia ini. Rumi juga termasuk sufi yang memandang Tuhan sebagai keindahan. Sebuah hadist mengatakan bahwa Tuhan itu Maha Indah, dan mencintai keindahan. Tentu saja sebagai yang Maha Indah, Tuhan adalah tujuan dari semua jiwa yang mencinta.
Tuhan sebagai “Yang Lahir”, bagi Rumi  dunia yang lahir adalah fenomena, yang menyimpan didalamnya realitas yang sejati. Dengan demikian dunia lahir adalah petunjuk bagi adanya yang batin. Bagi Rumi tak mungkin ada yang lahir tanpa ada yang batin. Jadi sekalipun yang lahir, sepintas lalu berbeda dengan yang batin, tetapi yang lahir merupakan jalan menuju realitas yang tersembunyi di dalamnya.
Dengan demikian, Tuhan sebagai “Yang Batin”, adalah realitas yang lebih mendasar, sekalipun untuk dapat memahaminya kita memerlukan mata lain yang lebih peka. Jadi tidak semua orang dapat melihat kecantikan Tuhan yang tersembunyi di balik fenomena alam. Kebanyakan kita adalah pemerhati fenomena dank arena itu tidak bisa melihat keindahan batin yang tersembunyi di balik fenomena lahiriah alam.
2.      Konsep Rumi tentang alam semesta
Bahwa motif penciptaan alam oleh Tuhan adalah cinta. Cintalah yang telah mendorong Tuhan mencipta alam, sehingga cinta Tuhan merembas,sebagai napas Rahmani, kepada seluruh partikel alam, dan menghidupkannya, sehingga berbalik mencintai sang penciptanya. Bagi Rumi alam bukanlah benda mati, tetapi hidup, berkembang bahkan memiliki kecerdasan, sehingga mampu mencintai dan dicintai, berkat sentuhan cinta Tuhan, maka ia menjadi makhluk yang hidup, bergerak penuh energy kearah Tuhan sebagai yang Maha baik dan Sempurna dan cintailah alam, niscaya alampun akan memberikan yang terbaik. Bagi Mawlana, alam bukanlah makhluk mati tetapi hidup, berkembang bahkan memiliki kecerdasan sehingga mampu mencintai dan dicintai. Dalam salah sati syairnya, Rumi pernah menggambarkan hubungan langit dan bumi seperti sepasang suami-istri.[7]
3.      Konsep Rumi tentang manusia
Manusia memiliki posisi yang sangat istimewa baik dengan kaitannya dengan alam maupun dengan Tuhan. Dengan kaitannya dengan alam, Rumi memandang manusia adalah tujuan penciptaan alam yakni sebagai tempat beribadah bagi manusia. Dan dalam kaitannya dengan Tuhan, manusia menempati posisi yang tinggi sebagai wakil-Nya di muka bumi.
Ajaran Jalal al-Din Rumi lainnya yang sangat menarik tentang manusia adalah kebebasan memilih bagi manusia. Kebebasan memilih ini sangat penting bagi perkembangan dan aktualitas diri manusia. Manusia terlahir tidak dalam keadaan yang sempurna, melainkan lahir dengan sejuta potensi. Nah manusia perlu memiliki kebebasan memilih untuk mengaktualkan segala potensi yang dimilikinya itu. Dengan kebebasan inilah manusia dapat mencapai titik kesempurnaannya, sebagaiinsan kamil. Tetapi akan kebebasan yang sama pula, manusia memiliki resiko yang besar untuk menjadi makhluk yang terendah, kalau ia menghianati amanatnya, dengan misalnya menyalahgunakan kebebasannya untuk menuruti hawa nafsunya.
Selain itu, Manusia juga memiliki kemampuan untuk memahami sesuatu atau dengan kata lain mampu memiliki ilmu pengetahuan. Pengetahuan manusia bertingkat-tingkat sesuai dengan alat yang digunakan untuk tujuan itu. Ada pengetahuan indrawi, pengetahuan yang didasarkan penalaran akal, dan pengetahuan melalui persepsi spiritual (intuisi).
C. Ciri Utama Tarekat Maulawiyah
Yang membuat tarekat ini beda adalah dakwah dengan cara menggunakan tarian-tarian yang disebut sama’ dalam bentuk tarian berputar, dan telah menjadi ciri khas dasar bagi tarekatnya. Akibatnya, tarekat Rumi di Barat dikenal sebagai The Whirling Darvish (Para Darwisy yang Berputar). Tarian suci ini dimainkan oleh para Darwish (fuqara’) dalam pertemuan-pertemuan (majlis) sebagai dukungan eksternal terhadap upacara-upacara (ritual mereka).
Sama’ dilembagakan Rumi pertama kali setelah hilangnya gurunya yang sangat dicintai, Syams al-Din Tabrizi. Sejak saat itu Rumi menjadi sangat sensitif terhadap musik, sehingga tempaan palu dari seorang pandai besi saja cukup untuk membuatnya menari dan berpuisi.
Bagian-bagian/tahap-tahap dalam sama’ terdiri dari dua bagian. Bagian pertama terdiri dari Naat (sebuah puisi yang memuji Nabi Muhammad), improvisasi ney (seruling) atau taksim dan “Lingkaran Sultan Walad”. Bagian kedua terdiri dari empat salam, musik instrumental akhir, pembacaan ayat-ayat suci al-Quran, dan doa. Inilah rinciannya[8]:

a. Bagian pertama
1.      Naat, Semacam musik religius. Naat dalam dalam musik mawlawi disusun oleh Buhuriz Musthafa' Itri (1640-1712), tetapi puisinya adalah puisi Rumi.
2.      Taksim. Taksim adalah sebuah improvisasi terhadap setiap makam atau mode, yaitu konsep penciptaan musik yang menentukan hubungan-hubungan nada, nada awal yang memiliki kontor dan pola-pola musik. Bagian ini merupakan bagian yang sangat kreatif dari upacara Mawlawi.
3.      Lingkaran/putaran sultan Walad, ini disumbangkan kepada upacara oleh putra sulung mawlana, sultan Walad. Selama putaran ini para darwisy yang ikut bagian dalam putaran tari berjalan mengelilingi sang samahane (ruang upacara) tiga kali dan menyapa satu sama laindi depan pos (lokasi tempat pemimpin tekke atau pemimpin upacara berdiri). Dengan cara ini mereka menyampaikan "rahasia" dari yang satu kepada yang lain.
b. Bagian kedua (empat salam), yaitu:
1. Salam pertama, melodi biasanya panjang, irama yang digunakan biasanya disebut "putaran berjalan" (Devr-i Revan). Bitnya adalah 14/8.
2.  Salam kedua, pola irama dari salam ini disebut "Evfer" dan terdiri dari 9/8 bit.
3. Salam ketiga, dibagi kedalam dua bagian yang meliputi melodi dan irama. Bagian pertama disebut "putaran"(The cyicle) bitnya 28/4. bagian kedua disebut "Yoruk semai" bitnya 6/8.
4. Salam keempat, pola irama ini juga "Efver"(9/8), yakni irama lambat dan panjang untuk menurunkan elastasi sehingga sang darwisy bisa konsentrasi kembali. Tiap-tiap salam dihubungkan melalui nyanyian. Padsa bagian pertama dan kedua seleksi diambil dari Divan-i Syams atau mastnawi, pada bagian ketiga puisi mawlawi lain dinyanyikan.
c. Musik Instrumental
Dengan berakhirnya salam keempat berarti bagian oral selesai "yuruk semai" kedua dalam pola-pola 6/8 adalah akhir dari upacara. Setelah seleksi instrumental ini ada taksim seruling. Kadang-kadang musik ini dapat dimainkan melalui alat musik petik (senar).
d. Membaca Al-Qur'an atau Doa
Setelah musik selesai, seorang hafizh di antara para penyanyi membaca ayat-ayat al-qur'an. Sama' terus berlangsung sampai bacaan al-Qur'an dimulai. Ketika hafizh mulai bacaan Qur'annya para penari tiba-tiba berhenti dan mundur ke pinggir ruangan dan duduk. Setelah ia selesai pimpinan sama' berdiri dan mulai berdoa di depan sang syaikh, doa ini biasanya ditujukan untuk kesehatan dan hidup sang sultan atau para penguasa negara.
D. Karya-Karya Tarekat Maulawiyah
Beberapa karya-karya yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan dan popularitas Tarekat maulawiyah, baik yang ditulis oleh Rumi sendiri, maupun para pengikutnya adalah:
1.      Karya utama Rumi, yang berjudul Mastnawi al-Ma’nawi, atau Mastnawi Jalal al-Din Rumi. Mastnawi merupakan syair panjang sekitar 25.000 untaian bait bersajak, yang terbagi ke dalam enam kitab. Karya ini menyajikan ajaran-ajaran mistik Rumi dengan indah dan kreatif melalui anekdot, hadist-hadist Nabi, dongeng-dongeng,dan kutipan-kutipan dari al-Qur’an.
2.      Rumi juga menulis ghazal (puisi cinta) yang lebih dikenal sebagai Divan-i Syams-i Tabriz (Ode mistik Syams Tabriz). Karya memukau ini dipersembahkan kepada guru tercintanya Syams al-Din Tabriz, dan ditulis untuk mengenangnya. Dalam karya ini Rumi mengekspresikan penghormatannya kepada Syams, yang namanya sering dikutip atau diseur diakhir setiap bait. Karya ini berisi 2500 ode mistik. Menurut Nasr karya ini mencakup juga beberapa syair yang paling indah dan kaya dalam bahasa Persia, yang membicarakan fungsi pembimbing spiritual dan hubungan antara guru dan murid.
3.      Karya prosa yang berjudul Fihi Ma Fihi, yang telah diterjemahkan menjadi Discourse of Rumi atau “percakapan Rumi”. Karya prosa ini mencakup ucapan-ucapan Rumi yang ditulis oleh putra-putra sulungnya Sultan Walad.
4.      Ruba’iyat, yang berisi 1600 kuatern orisinal dan al-Maktubat, berisikan 145 surat yang ditujukan kepada para keluarga raja dan bangsawan di Konya.
5.      Manaqib al-‘Arifin (legends of sufis), yang yang dikarang oleh seorang murid cucu Rumi, Chelibi Emir ‘Arif, yang bernama Syams al-Din Ahmad Aflaki. Karya ini berisi biografi dan anekdot-anekdot Rumi, dan tokoh-tokoh lain yang terkait dengan beliau dan tarekat Maulawiyah. Oleh karena itu Manaqib al-‘Arifin sangat penting sebagai sumber informasi baik bagi kehidupan Rumi dan keluarganya, maupun bagi perkembangan Tarekat Maulawiyah itu sendiri.
E. Perkembangan Tarekat Mawlawiyah
 Pada perkembangannya, aliran sufi ini justru mampu menarik perhatian para petinggi di Kesultanan Ottoman. Bahkan di masa inilah Mawlawiyah mampu menghasilan sejumlah penyair dan musisi legendaris seperti Sheikh Ghalib, Ismail Ankaravi yang berasal dari Ankara, dan Abdullah Sari. Bahkan ada yang mengatakan masuknya nay atau seruling ke dalam peradaban Eropa adalah berkat merambahnya aliran Mawlawiyah ke daerah “jajahan” Ottoman di Eropa.
Dengan aliran inilah ajaran cinta Rumi tersebar ke seluruh dunia. Manusia diciptakan dengan cinta untuk cinta. “Semua cinta adalah jembatan menuju Sang Maha Kasih. Karenanya, yang tak pernah merasakan cinta, tak akan pernah mengetahuinya,” kata Rumi.[9]
Wajah Islam yang sejuk dan indah telah lama menyentuh Amerika. Pengenalan itu dibawa para sufi antara lain ulama dan ahli musik India, Hazrat Inayat Khan pada 1910. Sejak itu benih tasawuf bersemi di bumi Amerika. Salah satu ordo yang berkembang pesat adalah Tarekat Mawlawiyah. Bermarkas di Amerika Utara, tarekat ini dipimpin Shaikh Kabir Helminski. Bersama Camille Helminski, isterinya, keduanya membentuk organisasi dalam pengajaran spiritual The Treshold Society yang menyedot perhatian ratusan ribu orang. Kabir ditunjuk menjadi shaikh (mursyid) oleh almarhum Dr. Celaleddin Celebi dari Turki, pemimpin Tarekat Mawlawiyah dan penerus generasi ke-21 dari Jalaluddin Rumi, pendiri tarekat itu.
Kabir menulis sejumlah buku tasawuf dan menerjemahkan beberapa karya Rumi. Dia orang muslim pertama yang diminta memberikan kuliah tentang spiritualitas di Harvard Divinity School. November lalu, mestinya Kabir berkunjung ke Jakarta untuk berceramah, namun acara itu batal. Akhir Ramadan lalu, wartawan TEMPO Kelik M. Nugroho mewawancarai Kabir melalui surat elektronik. Kutipannya: Apakah Threshold Society itu? The Threshold Society (Masyarakat Ambang Pintu) adalah sebuah yayasan nirlaba yang bergerak dalam bidang pendidikan untuk pengembangan spiritual dengan tradisi tarekat Mawlawiyah. Tujuannya, dalam pengertian luas untuk mengajarkan prinsip-prinsip pencapaian pengalaman spiritual. Pelatihan ini terbuka untuk semua orang tanpa membedakan agama dan kepercayaan yang dianut.
Ajarannya bersumber dari prinsip kerohanian yang termaktub dalam Alquran, khususnya seperti yang dianut para sufi besar semacam Bahauddin Naqshaband, Muhyiddin Ibn Arabi, dan yang terpenting bagi kami, Jalaluddin Rumi. Ketika kemanusiaan digerus oleh benturan berbagai kebudayaan, krisis ekologi, dan perubahan sosial yang sangat cepat, kami ingin mempromosikan kebenaran cinta dan pengetahuan Yang Mahakuasa melalui pengalaman langsung dan personal.
Untuk mencapai tujuan ini, kami mengungkapkan dan berbagi prinsip-prinsip inti dalam pengembangan spiritual, mengakui dan mengembangkan kemitraan yang sejati antara laki-laki dan perempuan, mengakui kemenyatuan dan kesalingtergantungan semua manusia dan semua makhluk hidup, dan membantu merealisasikanya dalam hidup yang harmonis sesama makhluk dan lingkungan alam. Cara lain yang juga kami tempuh, kami mengembangkan eskpresi yang kontemporer dari tradisi tasawuf yang klasik. Menciptakan format yang memungkinkan individu-individu dan kelompok-kelompok untuk menjadi matang dalam tradisi ini dan mencecap kenikmatan tasawuf, dan akhirnya, memberikan sumbangan nyata bagi kebudayaan melalui seni, musik, dan sastra.
The Threshold Society memiliki ratusan anggota aktif dan ratusan ribu orang di dunia yang pernah tersentuh oleh program dan publikasinya. Hingga tiga tahun yang lalu, penerbit Threshold adalah salah satu penerbit terkemuka di Barat untuk tema tasawuf. Namun belakangan kami memutuskan—agar lebih efektif—untuk memberikan lisensi buku-buku kami ke penerbit-penerbit besar dan memusatkan usaha kami pada pengajaran dan penulisan.
Manusia, termasuk orang Amerika, memiliki kebutuhan untuk bermasyarakat, khususnya masyarakat yang berbagi nilai-nilai spiritual. Nilai-nilai sufistik sangat penting untuk memperbaiki perilaku masyarakat. Adab (akhlak, Red.) ditekankan secara khusus dalam tradisi Mawlawiyah. Bagian penting dari pendidikan spiritual adalah mengembangkan kapasitas masyarakat untuk kemitraan. Dan komunitas pecinta Tuhan (Threshold, Red.) adalah wahana untuk mengembangkan kapasitas ini.
Threshold telah mensponsori empat tur Darwis Berpusar dari Turki ke Amerika Utara (darwis adalah sebutan lain untuk sufi, Red.). Itu karena banyak orang yang membutuhkannya, dan kami menanggapinya. Tarekat Mawlawiyah mempunyai upacara yang indah, yang disebut Sama', yang terdiri dari ekspresi ibadah dan dalam waktu yang sama mencakup sebuah tradisi upacara dan musik spiritual. Ketika kami berkeliling ke kota-kota besar Amerika Utara, upacara ini menjadi salah satu peristiwa kebudayaan yang paling populer di musim itu. Banyak pengamat yang memuji getaran spiritualitas yang dirasakan setelah menyaksikan upacara itu. Tentu kami juga mempunyai orang-orang Amerika yang terampil dalam menyajikan upacara Sema. Suatu kali kami diundang ke acara pertemuan antar-iman di Katedral Nasional Washington, tempat ibadat Presiden Amerika Serikat. Ada sekitar 2.000 orang non-muslim yang ikut menyenandungkan zikir dan menyimak la ilaaha illallah begitu sejumlah darwis Mawlawiyah Amerika berpusar di panggung. Salah satu uskup Washington mengatakan bahwa pandangannya tentang spiritualitas semakin kaya malam itu![10]
Rumi adalah figur manusia universal. Ia ibarat sebuah gerbang raksasa bagi kemanusiaan. Ratusan ribu orang membaca puisinya yang menyentuh. Dia memiliki obat untuk menyembuhkan luka-luka budaya Barat, dan untuk kemanusiaan itu sendiri. Inti kebenaran yang disampaikan Rumi, baik melalui tulisan atau percakapan, adalah kemaha kasih, Maha pemurah, dan kemaha indahan Tuhan.
Pendekatan spiritual dari tarekat Mawlawiyah itu lebih artistik dan kreatif daripada formalistik. Dalam kata lain, kami menyentuh masyarakat melalui Keindahan dan Kehalusan Tuhan. Ketika orang-orang jatuh cinta pada Tuhan, mereka pasti akan berkembang dari sisi intelektual dan moral. Namun kami memusatkan perhatian pada transformasi jiwa dan kondisi batin yang penuh syukur dan zikir pada Tuhan.


ANALISA
      Jalaludin Rumi adalah pendiri tarekat mawlawiyah di Konya, ajarannya Aliran Mawlawiyah ini terkenal dengan cara dzikir yang berbeda. Jika para sufi berdzikir sambil bersila dan menggoyang-goyangkan kepala, para darwish di aliran ini justru berdiri dan menari berputar-putar seperti gasing. Jubah mereka berkembang seperti teratai di atas air. Dzikir mereka tidak hanya diiringi oleh bacaan Al-Quran dan puji-pujian pada Nabi, tapi juga suara seruling dan rebab serta fabel dari puisi-puisi Rumi. Dalam tarian ini para darwish mengenyampingkan nafsu dan ego mereka dan berkosentrasi pada musik dan lirik yang dimainkan para mawlana. Mereka berputar seperti planet-planet dan elektron dalam dunia makro dan mikro-kosmos.
Ajaran ini berawal dari hilangnya guru Rumi yang bernama Syams al-Din Tabrizi yang merubah dia menjadi seorang penyair mistik. Untuk mengenang sang guru yang tiba-tiba menghilang entah kemana, dan pencarian Rumi tidak berhasil maka dia mendirikan tarekat ini untuk mengenang sang guru.
            Pemikiran Rumi terangkum dalam suatu ajaran Trilogi metafisik yang terdiri dari pengetahuan tentang tuhan, manusia dan alam. Tuhan menurut Rumi adalah yang awal, yang akhir, yang lahir dan yang bathin, yang dikembangkan dari al-Qur'an. Bagi Rumi, motif penciptaan alam semesta oleh tuhan adalah karena cinta. Sedangkan Manusia menurut Rumi memiliki posisi yang sangat istimewa baik dalam kaitannya dengan alam maupun dengan tuhan.
            Dalam hidupnya Rumi menghasilkan karya yang bermanfaat bagi orang lain, banyak dari karyanya yang berupa puisi. Karya ini dipersembahkan kepada gurunya sang darwisy sebagai bukti cintanya yang disebut dengan Divan-e Shams-e Tabrizi. Selain itu juga banyak karya-karya lain yang sudah diterjemahkan oleh para ilmuwan besar dan digunakan dalam masyarakat umum.
Walaupun bisa dibilang tarekat ini tidak terlalu besar dibanding tarekat naqsabandiyah, tetapi tarekat ini masih bertahan hidup hingga akhir ini. Dan salah satu mursyid dan sekaligus wakil yang terkenal secara internasional dari tarekat ini adalah Kabir Helminski yang bermarkas di California, Amerika Serikat. Ia banyak menerjemahkan karya-karya Rumi dan dikembangkan dalam sebuah organisasi.
Berdasarkan ajaran yang dikembangkan Rumi, dapat dikatakan bahwa ajarannya tidak bertentangan dengan ajaran islam. Karena wujud dari cinta seseorang tidak harus sama dan dalam pendekatan spiritualnya terdiri dari dzikir dan doa-doa dalam al-Qur'an. Karena setiap tarekat yang ada mempunyai tujuan yang sama yaitu mendekatkan diri kepada tuhan yang maha esa dengan adanya kebesaran dan kekuasaannya.
Dalam konteks dunia modern, tarekat ini berkembang dengan sendirinya dan banyak diikuti oleh orang islam di dunia, banyaknya pengikut ini dikarenakan bentuk spiritualnya yang unik yaitu tarian para darwisy yang menghayati isi dan maksud dari tarian itu dengan diiringi alunan musik dan suara hafidz yang merdu bahkan sampai banyak dari orang non islam yang tertarik untuk mengikutinya karena keindahan alunan yang dibawakan oleh tarekat ini.


BAB III
KESIMPULAN
Tarekat Mawlawiyah adalah tarekat yang didirikan oleh Jalaludin Rumi di Konya setelah seorang darwisy dan menjadi gurunya meninggal. Karena cintanya pada sang guru ia membuat sebuah puisi.
Dalam hidupnya Rumi menghasilkan karya yang bermanfaat bagi orang lain, diantaranya:Mastnawi al-Ma’nawi, atau Mastnawighazal (puisi cinta) yang lebih dikenal sebagai Divan-i Syams-iTabriz (Ode mistik Syams Tabriz), Karya prosa yang berjudul Fihi Ma Fihi, yang telah diterjemahkan menjadi Discourse of Rumi atau “percakapan Rumi”, Ruba’iyat, yang berisi 1600 kuatern orisinal danal-Maktubat, Manaqib al-‘Arifin (legends of sufis).
Tarekat mawlawiyah lebih banyak berkembang di Amerika, sedangkan di Indonesia tarekat ini tidak terlalu dikenal. Ajarannya bersumber dari prinsip kerohanian yang termaktub dalam Alquran. Dalam dunia modern ini dzikir yang sesuai dengan ajaran tarekat ini masih banyak digunakan, yaitu dengan menggunakan musik dan alunan-alunan islam.
DAFTAR PUSTAKA
Mulyati, Sri. Mengenal & memahami Tarekat-Tarekat Muktabarah di Indonesia.jakarta: Kencana. 2004.
Jaiz, Ahmad, Hartono. Tarekat Tasawuf Tahlilan dan Maulidan. Solo: Wacana Ilmiah Press. 2006.
www.majalah.tempointeraktif.com/id/cetak/2001/12/31/AG/mbm.20011231.AG86803.id.html - 8k -
Qaris Tajudin/Koran Tempo 27 Agustus 2007/judul artikel diubah Blog Berita



[1] Mulyati, Sri. Mengenal & memahami Tarekat-Tarekat Muktabarah di Indonesia.jakarta: Kencana. 2004. Hal. 321
[2] Jaiz, Ahmad, Hartono. Tarekat Tasawuf Tahlilan dan Maulidan. Solo: Wacana Ilmiah Press. 2006. Hal. 24
[3] Mulyati, Sri. Mengenal & memahami Tarekat-Tarekat Muktabarah di Indonesia.jakarta: Kencana. 2004.  Hal. 324
[5] www. majalah.tempointeraktif.com/id/cetak/2001/12/31/AG/mbm.20011231.AG86803.id.html - 8k -
[6] Ibid. Hal. 326
[7] Ibid. Hal. 328
[8] Ibid, Hal. 344
[9] [Qaris Tajudin/Koran Tempo 27 Agustus 2007/judul artikel diubah Blog Berita]

[10] www. majalah.tempointeraktif.com/id/cetak/2001/12/31/AG/mbm.20011231.AG86803.id.html - 8k -

#Ane Ambil dari Blog orang pintar tp saya lupa alamatnya. maaf ane posting semoga ilmunya pembuat makalah ini dapat bermanfaatn untuk kita semua.